STREET CULINARY

Sate enak bikin nagih!

STREET CULINARY

Nasi Goreng Pak Thole Patut Diacungkan Dua Jempol!

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, October 29, 2014

TAMAN SUROPATI CHAMBERS #JAKARTAREPOSEPROJECT



Beberapa tahun belakangan ini pemerintah DKI Jakarta mulai menciptakan penghijauan dengan cara membuat taman di ibu kota, salah satunya adalah Taman Suropati. Mungkin bagi warga Jakarta nama Taman Suropati sudah tidak asing lagi di telinga. Setiap hari Minggu pagi sering dijumpai beberapa orang sedang berlari pagi, orang tua berolahraga dengan jalan pagi dan tidak sedikit anak kecil berlarian ke sana ke sini. Seiring keramaian tersebut, terdengar suara alunan gesekan biola yang merdu. Satu hal yang menarik dari Taman Suropati ini adalah Taman Suropati Chamber (TSC) yang mana suara gesekan biola tersebut berasal.

Taman Suropati Chamber yang dipimpin oleh Ages merupakan suatu komunitas belajar mengajar musik, terutama biola yang berlokasi di Taman Suropati. Ages sendiri adalah seorang pendatang dari Jawa Tengah yang memiliki latar belakangan sebagai guru. Jiwa seni yang dimiliki oleh Ages membawa Ages meninggalkan pekerjaan guru lalu mencari batu loncatan untuk merintis karir musik dengan cara menjandi pengamen. TSC berawal dari kegiatan Ages dengan Kelompok Pemusik Jalanan (KPJ) yang sering bermain musik di Taman Suropati dengan alasan Taman Suropati memiliki suasana  yang tenang. TSC dibentuk pada tahun 2007 dengan jumlah anggota sebanyak 38 dimana anggota tersebut terus bertambah banyak. Hingga sat ini, anggota TSC kurang lebih sebanyak 400. Tujuan didirikannya TSC ini adalah untuk membantu masyarakat yang ingin bermain musik tetapi tidak memiliki biaya untuk melakukan kursus. Alasan pemilihan taman suropati sebagai tempat belajar pun sangat sederhana, karena menurut Ages Taman Suropati memiliki pohon yang besar yang dapat memberikan supply oksigen yang cukup bagi member TSC dan alasan keamanan.



Konsep yang ditawarkan oleh Ages mengenai TSC ini adalah rekreatif, edukatif, dan kreatif. Maksud dari rekreatif adalah hari minggu tidak harus ke mall dan dapat melakukan kegiatan positif di taman. Konsep edukatif yaitu memberikan pendidikan musik bagi masyarakat. Kreatif dari TSC adalah tidak hanya menjadikan taman sebagai tempat penghijauan ataupun hiburan semata, tetapi taman dapat dikreasikan oleh masyarakat.

TSC dapat dikatakan sebagai salah satu wadah bagi masyrakat agar dapat belajar bermain musik, seperti biola, gitar, dan flut. Terdapat beberapa kelas yang ditawarkan oleh TSC, yaitu kelas bibit bagi pemula, kelas akar, batang, ranting, dst. Kelas tersebut memiliki tingkatan kesulitan yang berbeda. Masing-masing kelas memiliki masing-masing pengajar yang profesional di bidangnya. Jumlah pengajar TSC sekarang ini sebanyak 9 orang. Ages dibantu oleh beberapa kawan untuk menjadi pengajar di TSC dan dirinya sendiri juga merupakan salah satu pengajar TSC. Murid TSC sangatlah bervariasi jika dilihat dari segi umur. 40% murid TSC adalah anak kecil, 30% remaja, dan 30% lainnya adalah orang tua dan orang yang sudah bekerja.




Bagaimana dengan biaya yang dikeluarkan apabila ingin bergabung menjadi anggota pelajar TSC ? Awal mulanya Ages tidak memungut biaya bagi mereka yang ingin belajar musik. Seiring dengan bertambah banyaknya peminat, Ages tidak dapat menangani urusan biaya melalui kantongnya sendiri. Sekarang ini Ages memungut donasi bagi para pelajar sebesar Rp 150.000 untuk 1 bulan, Harga Rp 150.000 ini bukan meruapakan harga mati bagi para murid. Bagi Anda yang ingin menjadi anggota TSC dan merasa keberatan dengan harga tersebut Anda tidak perlu khawatir.  TSC memiliki program subsidi silang dan Anda masih memiliki kesempatan untuk belajar bermain musik.

Kegiatan musik di luar Taman Suropati juga biasa diikuti oleh TSC. Beberapa event bergengsi sudah dihadari oleh TSC. 4 tahun belakangan ini, Ages dan TSC mendapatkan kesempatan untuk bermain di Gedung Kesenian Jakarta. Prestasi TSC lainnya adalah bermain di Istana Negara pada event tertentu dan TSC mendapatkan rekor muri pada tahun 2009 dari Jaya Supratna sebagai komunitas musik pertama di Indonesia. Pada tahun 2015 yang akan datang, Ages akan mengadakan event dengan tema 25 tahun berkarya dan pastinya anak didik TSC akan mengisi acara pada event tersebut.

Pemerintah juga memberikan dukungan terhadap TSC. Bagi Ages, salah satu dukungan pemerintah terbesar adalah TSC masih diinjinkan untuk bermian di Taman Suropati dan pemerintah memberikan lambang kunci G untuk menandakan terdapat kelompok musik di Taman Suropati.
Bagi Anda dan keluarga yang sudah bosan dengan mall setiap hari Minggu dan  tertarik untuk belajar bermain musik, TSC lah tempatnya. TSC berkegiatan di Taman Suropati setiap hari Minggu dari jam 10 pagi sampai 2 siang.





Taman Suropati Chambers
Jl. Imam Bonjol, Menteng
0818 151 883     -  Ages Dwiharso
http://tamsurchamber.wordpress.com/



Created by,
Ilona Dea




posted by Ilona Dea

PAVILIUN 28 #JAKARTAREPOSEPROJECT



             Jakarta sebagai kota yang terus berkembang selalu menghadirkan tempat-tempat yang dapat dijadikan pilihan dalam menghabiskan waktu luang baik bersama keluarga, teman, maupun kerabat. Salah satu tempat yang terus diinovasi oleh penyedia jasa leisure di Ibu kota ini adalah CafĂ©. CafĂ© merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul bersama teman, keluarga untuk sekedar ngobrol santai, bertemu dengan teman lama, atau bahkan sering dijadikan sebagai tempat meeting bersama dengan client. Animo masyarakat Jakarta terhadap cafĂ© yang unik dan menawarkan sesuatu yang berbeda sangatlah tinggi.

            Paviliun 28 memang terbilang baru melebarkan sayapnya di industri food and beverage, berdiri sejak 14 Juli 2014 Paviliun 28 yang mulai beroperasi sejak pukul 4 sore hingga pukul 12 malam ini yakin dapat memberikan pengalaman dan suasana yang berbeda bagi masyarakat Jakarta ketika mengunjungi sebuah cafĂ©. Paviliun 28 merupakan cafĂ© yang menawarkan konsep Indonesia di dalamnya, mulai dari properti seperti bangku, meja, dan hiasasan didalamnya mengusung tema Indonesia. Tidak hanya properti yang di gunakan menu makanan dan minumannya pun khas Indonesia. Makananan yang di sajikan disini seperti nasi krengseng dari Jawa timur, nasi kucing, nasi bakar, ketoprak telor asin, bubur ketan hitam, dan masih banyak menu makanan indonesia lainnya. Menu minuman yang ditawarkan pun beragam, namun satu yang menarik adalah menu minuman jamu yang di tawarkan didalam Paviliun 28. Kebanyakan kita pasti sudah sulit menemukan tukang jamu, di Paviliun 28 kita dapat merasakan meminum jamu seperti beras kencur, kunyit asam, dan lain-lain dengan rasa yang sudah dimodifikasi menjadi lebih modern. Menu jamu sendiri memang merupakan bawaan dari Suwe Ora Jamu yang menjadi salah satu founder dari Paviliun 28 itu sendiri. Tidak perlu kawatir dengan harganya, harga yang ditawarkan untuk menyantap makanan dan minuman yang lezat ini hanya berkisar antara Rp 30.000 – Rp 50.000.




Food and Beverage memang menjadi hal yang wajib bagi sebuah cafĂ©, namun bagi Pavilun 28 sendiri terdapat hal lain yang harus diberikan kepada konsumen seperti fasilitas dan pengalaman unik didalam sebuah cafĂ©. Menurut Nia sebagai operational manager dari Paviliun 28 sendiri Paviliun 28 memang dibuat untuk memberikan pengalaman bagi pengunjung dan menggali kreativitas pengunjung ketika berada didalam Paviliun 28. Paviliun 28 hadir dengan mengusung konsep bioskop mini, mungkin sebagian besar masyarakat awam bertanya bagaimana sebuah cafĂ© dapat menyediakan bioskop mini dan apa film yang di putar di dalamnya? Bioskop mini yang ditawarkan adalah bioskop dengan kapasitas 30 seat dan film yang diputar adalah film-film yang memang sulit ditemukan dipasaran. Setiap bulannya, Pavilun selalu memutarkan film dengan tema yang berbeda-beda. Sebut saja pada bulan Juli bertema islmamic, bulan Agustus bertema perjuangan, bulan september bertema september ceria, dan pada bulan oktober ini mengusung tema thriller. Pengunjung dapat menikmati menonton film setiap harinya dengan film yang berbeda-beda secara gratis setiap pukul 7 malam. Judul film yang akan diputar akan diumumkan pada twitter dari paviliun 28 sendiri. Tidak hanya itu, Paviliun 28 sering kali mengadakan event pameran art space maupun event yang berhubungan dengan film yang diadakan oleh festival film pendek, Q film festival, dan masih banyak lagi. 
Bioskop mini
Paviliun 28 juga menawarkan konsep yang berbeda karena didalamnya terdapat 2 toko yang menjual pakaian dan aksesoris lainnya, sehingga pengunjung juga dapat melihat-lihat ke dalam toko sebelum maupun sesudah makan. Pengalaman yang dapat dirasakan ketika kita pergi ke sebuah pusat perbelanjaan hanya untuk sekedar nonton, makan, dan berbelanja kini hadir dalam area yang lebih kecil dengan suasana yang berbeda melalui Pavilun 28. Paviliun 28 sangat menarik untuk didatangi karena paviliun 28 sebagai mini one stop entertaining bagi masyarakat jakarta yang aktif dan ingin mencari susasana café baru dan unik di Jakarta.


Paviliun 28
Jl. Petogongan No 25, Gandaria Utara
+62   21 7279 0590 / +62 813 8899 7766
http://www.paviliun28.co/


Created by,
Ilona Dea



posted by Ilona Dea

wall and rock climbing #JAKARTAREPOSEPROJECT


Sebagai warga Jakarta, tentu sudah tidak asing lagi tempat bermain di dalam ruangan seperti mall dan tempat lainnya, tapi sering kali kita merasa membutuhkan aktivitas yang menantang dengan suasana outdoor. Wall and Rock Climbing mungkin sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat, namun masyarakat masih belum mengetahui tempat untuk mencoba olahraga yang satu ini. tentu tidak perlu menjadi seorang atlet wall climbing untuk mencoba wall and rock climbing. Kini masyarakat Jakarta dapat menikmati tempat untuk climbing yang dibuka untuk public yang berlokasi di pasar festival kuningan. Seperti yang kita ketahui dinding yang terdapat di pasar festival kuningan itu sendiri sebenarnya di dirikan oleh FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia), setiap harinya dinding tersebut digunakan untuk latihan. Panji merupakan salah satu anggota dari FPTI yang bertekad untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat Jakarta untuk merasakan pengalaman climbing. Pada tahun 2007 Panji sebagai instructor dari Wall and Rock climbing pasar festival ini membuka kesempatan bagi masyarakat awam jakarta yang penasaran dengan olahraga ini.

Panji pun sejak tahun 2007 sudah resmi memaintance wall yang ada di pasar festival sendiri. Karena jadwal latihan atlet yang padat setiap harinya, Panji memutuskan untuk membuka tempat ini untuk umum setiap hari selasa,kamis,dan minggu. Setiap hari selasa dan kamis buka sejak pukul 5 sore hingga pukul 9 malam dan untuk hari minggu buka sejak pukul 9 pagi hingga 2 sore. Tidak perlu khawatir dengan harganya, untuk mendapatkan pengalaman memanjat lengkap dengan alat dan akan mendapatkan bimbingan secara langsung dari Panji sebagai instructor, kita hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 70.000. Cukup terjangkau bukan? Tidak hanya itu selama jam operasional pengunjung dapat memanjat sepuasnya dan tidak dikenakan biaya tambahan lagi. Mungkin kebanyakan orang akan merasa olahraga ini merupakan olahraga yang extream, namun Panji menekankan olahraga ini merupakan salah satu olahraga yang aman dan dapat memberikan kita berbagai manfaat seperti flexibility, daya tahan, teknik, power, teamwork, serta trust. Panji juga menamakan dirinya dan murid-muridnya sebagai Jakarta Climbers

Jakarta Climbers
Jakarta Climbers juga digunakan sebagai cara Panji untuk memasarkan wall and rock climbing yang ada di pasar festival kuningan ini. Melalui website, twitter, dan facebook Panji memasarkan olahraga ini, menurutnya dengan nama komunitas Jakarta Climbers ketika orang awam mencari tempat untuk wall climbing di Jakarta akan langsung muncul Jakarta Climbers karena tempat ini merupakan satu-satunya tempat climbing yang dibuka untuk umum. Diakui salah satu murid yang bernama Friska, ia mengaku rela datang ke daerah kuningan hanya untuk melakukan olahraga climbing. Menurutnya climbing merupakan satu-satunya olahraga yang ia gemari karena dalam climbing terdapat challenge dan achivement baginya dan hasilnya lebih real. Tidak hanya itu Panji sebagai Instructor benar-benar dapat menempatkan diri sehingga sudah tidak ada gap antara instructor dan muridnya lagi, bahkan hal ini di akui muridnya karena gaya pembawaan Panji yang seru membuatnya kembali lagi untuk menekuni olahraga ini.


Bagi kalian yang tertarik untuk mencoba climbing, tidak perlu ragu lagi silahkan datang ke pasar festival kuningan dan kalian akan merasakan keseruan aktivitas yang menantang di Jakarta. 



"Keep Climbing and Belay On"


Wall and Rock Climbing
Pasar Festival, Jl HR Rasuna Said, No 9
0813-1120-9767 (Panji, Instructor)
http://jakartaclimbers.com/


Created by,
Ilona Dea




posted by Ilona Dea

SOUPANOVA ECOSKY #JAKARTAREPOSEPROJECT



          Bukan Jakarta namanya jika tidak memiliki suatu inovasi, Jakarta sebagai kota metropolitan selalu menghadirkan tempat-tempat yang dapat menjadi pilihan bagi seluruh warga Jakarta untuk menghabiskan waktu luangnya. Pemilihan tempat, suasana, dan pengalaman yang didapat menjadi salah satu alasan mengapa sebagian besar warga Jakarta sangat menikmati sebuah CafĂ©. Di Jakarta, saat ini mulai bermunculan tempat-tempat unik yang menawarkan konsep yang berbeda kepada masyarakat. Sama halnya dengan Soupanova Ecosky yang terletak di GKM Green Tower, lantai 23, Tb Simatupang – Pasar minggu.

            Soupanova Ecosky merupakan Roof Top Lounge yang mengusung tema Berlin Underground. Dibawa dari Berlin kemudian Barcelona dan sekarang Soupanova Ecosky hadir di Jakarta. Konsep yang dibawa dari Soupanova sendiri merupakan percampuran dari western dan asian. Logo dari Soupanova sendiri menggambarkan tokoh Alibaba yang berasal dari Asia dengan membawa sebuah mangkok yang dahulu bernama intersoup dan dilengkapi dengan background matahari sebagai lambang dari Jepang. Jika dilihat sekilas dari awal masuk, suasanya yang ditawarkan memang benar-benar seperi Berlin Underground dimana konsep tempat yang berantakan membuat pengunjung yang datang tidak perlu menggunakan pakaian yang rapih. Hal inilah yang menjadi salah satu aturan dalam Soupanova Ecosky “NO HIGH HEELS” dengan konsep “Dress Down – Cooling Down”. Kebanyakan dari masyarakat Jakarta berlomba-lomba untuk memberikan penampilannya yang maksimal ketika pergi ke suatu tempat, namun tidak begitu jika anda mendatangi Soupanova Ecosky. Jika anda berada di dalam Soupanova Ecosky anda akan merasa santai dan menjadikan tempat ini hanya untuk duduk santai menikmati pemandangan sunset dan indahnya Jakarta pada malam hari dan ditemani oleh konsep Berlin yang terasa sangat kental melalui furniture yang langsung di bawa dari Berlin dan musik-musik santai asal Berlin.

            Tidak hanya nuansa kental Berlin yang terasa, Soupanova Ecosky menghadirkan tempat dengan mengusung tema terasering di ubud untuk membuat pengunjung merasa santai seperti berada di Bali. Terasering ubud akan terasa karena pemainan tempat dan landscape pohon-pohonnya tersebut membuat kita terasa seperti di Bali. Soupanova Ecosky sendiri buka setiap senin hingga minggu dengan jam operasional setiap senin – kamis, dan minggu buka sejak pukul 3 sore hingga 12 malam dan untuk hari jumat hingga sabtu buka sejak pukul 3 sore hingga 3 pagi. Jam 3 sore dibuka dengan alasan view yang ditawarkan serta pengalaman untuk merasakan seperti di Bali dimana kita duduk santai dengan menggunakan kaos, celana, pendek, dan kaca mata hitam untuk menunggu sunset dan pengunjung juga dapat merasakan indahnya pemandangan malam kota Jakarta dengan langsung mengarah ke Jantung kota Jakarta membuat pengunjung yang datang dapat memanjakan matanya. Setiap hari jumat dan sabtu Soupanova ecosky selalu mengadakan event yang menyajikan acara DJ. DJ dari Soupanova sendiri tidak seperti DJ yang biasanya, DJ yang dihadirkan adalah DJ-DJ yang memainkan lagu tekno dan lagu-lagu yang tidak mainstream.


            Soupanova sendiri yang baru dibuka sekitar 2 bulan yang lalu ini, tidak hanya menjual makanan dan minuman namun mereka menjual experience green dengan konsep art and culture. Soupanova menjual experiene santai kepada semua pengunjung yang datang dan menanamkan bahwa sebuah party yang hebat tidak tergantung dari bagaimana kita berpakaian. Tidak perlu khawatir dengan harga makanan dan minumannya, mereka menawarkan konsep fair price dimana harga yang ditawarkan masih sesuai dengan rasa makanan yang lezat.

Event Soupanova Ecosky




            Event-event yang diadakan di Soupanova dapat menjadi pilihan bagi warga Jakarta yang menginginkan suasana santai dengan event-event yang mengusung art and culture seperi acara “lateback Sunday” setiap hari minggu, event studio rama yakni komunitas yang memainkan lagu-lagu indie, dan event “Mix Chill Out Lounge” yang mengusung musik indonesian, classic jazz, musik reggae yang dijamin dapat membuat anda merasakan suasana santai jika berada didalam Soupanova Ecosky. 

 “good parties never have dress codes



Soupanova Ecosky
GKM Green Tower 23rd fl, Roof Top Lounge
Jl. TB Simatupang kav, 89G, Pasar Minggu
021-27878017


Created by,
Ilona Dea






posted by Ilona Dea