Thursday, September 25, 2014

JAKARTA REPOSE PROJECT #8

Bapak Robby Poniman - 65 tahun
        Sebagai seorang Faculty Member senior di Prasetiya Mulya, Pak Robby Poniman menghabiskan lima hari dalam satu minggunya untuk mengajar di dua kampus, yaitu Prasetiya Mulya Cilandak untuk program S2 dan Prasetiya Mulya BSD untuk program S1. Dengan kesibukan yang masih tetap padat dan produktif di usianya yang sudah tidak lagi muda, Pak Robby mengaku sangat menikmati profesinya tersebut. Dosen yang sudah bergabung di Prasetiya Mulya sejak tahun 1985 karena di perintah oleh Tuhan ini sebelumnya mengendalikan dua perusahaan yaitu perusahaan periklanan dan perusahaan pemasaran. Bahkan sampai sekarang, ia masih memiliki sampingan untuk menangangi perusahaan Essensa. Sebagai mantan Wirausahawan, ia menganggap kedua profesi tersebut sama-sama dinikmatinya, tidak ada yang lebih buruk atau lebih baik, karena ia menjalanin keduanya dengan hati yang senang.

        Saat memiliki waktu senggang dari aktivitasnya yang padat, Pak Robby selalu memilih lapangan golf sebagai tempat refreshing-nya. Olahraga golf diakuinya adalah satu-satunya olahraga yang masih ia tekuni, setelah ia berhenti dari olahraga bowling yang sebelumnya telah membuatnya berhenti dari olahraga volley, basket, sepak bola, dan badminton. Golf merupakan jenis olahraga yang telah menyita perhatiannya sejak tahun 1976 dan dinilainya sebagai cabang olahrag yang paling rumit yang pernah ditekuninya, dari segi teknis dan segala aspeknyam golf memiliki daya tarik tersendiri yang membuat Pak Robby terus mempelajarinya, bahkan hingga kini. “Aku gak pernah marah di lapangan golf, kolega aku sering tanya kenapa aku selalu terlihat senang di lapangan golf. Aku suka golf, aku main dengan hati senang, walaupun bolanya gak masuk, aku tetep seneng gimana dong.” ujar Pak Robby yang mengaku tidak memiliki pengalaman buruk di cabang olahraga ini. Pak Robby pun mengakui setiap kegiatan yang ia lakukan di lapangan golf merupakan pengalaman yang paling memorable baginya. Jujur dikatakan Pak Robby bahwa orang yang pertama kali menyuruhnya menekuni olahraga ini adalah ayahnya sendiri. Ayah dari Pak Robby merasa golf merupakan aktivitas positif yang dapat ditekuni oleh anaknya dan terhindar dari pergaulan yang negatif. Hingga saat ini Pak Robby menjadi anggota dari Jakarta Golf Club dan ia dapat menghabiskan waktunya untuk golf sekitar 1-4 kali dalam seminggu di lapangan golf BSD dan Pantai Indah Kapuk.

           Jadwal mengajarnya yang semakin padat membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas golfnya seperti dulu. Sekarang ini Pak Robby hanya dapat bermain golf ketika hari minggu siang. Hal ini dikarenakan keluarga tetap menjadi prioritasnya, ia juga selalu meluangkan waktunya setiap hari sabtu untuk sekedar berkumpul bersama istri, anak, dan menantunya. Sementara untuk pergi bersama keluarga, biasanya ia memilih pergi ke mall karena menurutnya di Mall lebih tersedia banyak pilihan kafe dan tempat lain selain kafe.

          Pak Robby yang tahun ini genap berusia 65 tahun ini ternyata pernah vacum dari dunia golf selama 11 tahun karena alasan kesehatan yang kurang baik. Namun takdir berkata lain, setelah sekian lama absen dari dunia golf, ia pun kembali bermain golf karena ajakan dari temannya. Pak Robby mengaku di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia sudah tidak pernah lagi mengikuti turnamen yang selalu dilakukannya dahulu. Ia hanya bermain jika ‘dijebak’ oleh teman-temannya dan berpartisipasi dalam turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh Prasetiya Mulya. Berbeda dengan Pak Robby, kedua anak laki-lakinya ternyata tidak memiliki kecintaan yang sama dibidang golf, mereka menguasai cabang olahraganya masing-masing yaitu Taekwondo dan Renang, bahkan beberapa kali mewakili Indonesia sebagai Atlet Nasional. Pak Robby sendiri yang sampai sekarang telah mengumpulkan piala dan piagam yang tidak terhitung banyaknya dibidang olahraga inipun menyayangkan karena tidak adanya sarana yang dapat menunjang kecintaanya terhadap golf di daerah domisilinya yaitu Jakarta Barat. Hal ini menyebabkan ia harus menempuh perjalanan yang tidak sebentar untuk mencapai tempat berlatih golf-nya. “Untuk melaksanakan segala sesuatu yang kamu senangi jarak jauhpun akan dilakoni kan?” Kata Pak Robby menanggapi jarak jauh yang harus dihadapinya setiap minggu ini. Seperti jarak yang tidak menjadi halangan baginya, biaya yang tidak sedikit untuk setiap permainan golf-nya juga tidaklah dinilainya menjadi masalah, ia tidak pernah memiliki budget tersendiri untuk golf. “Mengalir begitu aja, berkat dari Tuhan melimpah kok.” Sambungnya terkekeh.

          Pak Robby yang sempat mengalami keracunan MSG ini, dikenal sebagai sosok dosen yang selalu mengkonsumsi kopi setiap kali ia mengajar. “Kopi itu sehat, teh itu lebih ganas. Kopi akan baik kalau diminum tanpa gula dan tanpa krimer, tapi itupun maksimum 3-4 cangkir sehari, gak boleh lebih. Segala sesuatunya kan kalau kita konsumsi berlebihan pasti akan gak baik buat kesehatan" , jelasnya. Mengkonsumsi kopi digambarkan oleh Pak Robby sama sekali berbeda dengan mengonsumsi air putih atau jus. Memulai kebiasaan minum kopinya sejak masih bersekolah di Amerika ini membuatnya menyadari bahwa kopi ternyata memiliki daya tarik tersendiri, dari wanginya, rasanya, semua itu membuat Pak Robby akhirnya meneruskan kebiasaannya itu sampai sekarang. Menurutnya, bahkan kopi sebenarnya tidak memiliki efek-membuat-tenang ataupun efek-mencegah-kantuk seperti yang diyakini kebanyakan orang, tapi ia tetap menyukai kopi dan menenteng cup kopinya setiap kali ia mengajar.

           Pak Robby beranggapan bahwa di Jakarta sendiri memiliki begitu banyak objek wisata yang beragam seperti pusat perbelanjaan yang ‘tua’ dan ‘khas Indonesia’, museum, dan masih banyak lagi, namun pemerintah kurang berusaha untuk mengembangkannya. Kebun Binatang Ragunan menurut Pak Robby adalah salah satu contoh dari tempat yang kurang diurus oleh pemerintah, padahal  objek wisata tersebut merupakan asset yang menguntungkan bagi Indonesia sendiri. Meskipun diakuinya bahwa beberapa perubahan positif sudah dilakukan oleh pemerintah Jakarta, seperti dibentuknya taman-taman yang open-public untuk masyarakat lokal, namun dengan kondisi Jakarta seperti sekarang ini, Pak Robby menyarankan agar setiap acara yang dilakukan harus berurusan dan bekerjasama dengan Pemda DKI, agar terintegrasi antara pemerintah dengan proyek swasta, agar pengembangan Jakarta menjadi lebih baik didukung oleh segala pihak.

             Harapan Pak Robby untuk anak-anak muda Jaman sekarang terutaman mahasiswa-mahasiswi Prasetiya Mulya adalah untuk menjauhi judi, narkoba, dan pelacuran. Hal lain seperti tipikal bersenang-senang anak muda kini menurutnya tidak masalah, tetapi tiga hal tadi menurutnya merupakan hal paling crucial yang jangan sampai disentuh dan menyesal nantinya. Karena pengalaman menyenangkan selama menjadi dosen baginya adalah saat melihat hasil didikannya berhasil, menjadi tokoh masyarakat, dan menjadi orang yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.





Created by,
Ilona Dea, Gitta Yunanda, & Lady Andrea





posted by Ilona Dea

0 comments:

Post a Comment